Saya sebatas penikmat musik, bukan pengamat, apalagi pemusik. Kalau ditanya genre saya apa, saya akan menjawab apa saja, kecuali musik-musik yang dilantunkan keras sampai serak, sampai urat leher mau putus. Karena sampai saat ini saya belum menemukan letak nikmatnya mendengarkan lagu-lagu itu.
Dari dangdut sampai jazz, saban waktu saya dengarkan. Sejak akan tidur maupun sedang bekerja. Kalau sedang menikmati musik, saya akan melupakan perangai “buruk”, asal usul, juga ras pemusiknya. Sebab entah mengapa ada sebagian orang yang justru anti mendengarkan karya pemusik hanya karena perangai “buruk”, asal usul, dan ras pribadinya (pemusik).
Lanjutkan membaca [DLOG] Bila Mungkin Ebiet G Ade feat. Kenny G